Adab Pergi Ke Pasar

 Adab Pergi Ke Pasar

[1]  Hendaknya berdzikir kepada Allah Jalla Jalaaluhu disaat masuk ke pasar,

 karena Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang masuk ke pasar lalu membaca: 

LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAH LAHULMULKU WALAHULHAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA HAYYUN LAA YAMUUTU BIYADIHIL KHOIIR WA HUWA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QODIIR

‘Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya, milikNya-lah kerajaan, dan kepunyaanNya-lah segala pujian, Dia yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia Maha Hidup tidak akan mati; di tanganNya-lah segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.’

Maka Allah Jalla Jalaaluhu mencatat sejuta kebaikan baginya, dan menghapus sejuta dosa darinya, dan Dia tinggikan baginya sejuta derajat dan Dia bangunkan satu istana baginya di dalam Surga”  (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).

[2] Tidak menyaringkan suara dengan berbagai pertengkaran dan perdebatan. 

Di antara sifat kepribadian Nabi shallallaahu ’alaihi wa sallam adalah: “Bahwasanya beliau bukanlah seorang yang keras kepala atau keras hati dan bukan pula orang yang suka teriak-teriak di pasar dan juga bukan orang yang membalas keburukan dengan keburukan, akan tetapi ia memaafkan dan mengampuni.” (HR. Al-Bukhari).

[3] Menjaga kebersihan pasar.

Pasar tidak boleh dicemari dengan kotoran dan sampah, karena hal tersebut dapat melumpuhkan arus jalanan dan menjadi sumber bau busuk yang mengganggu.

[4] Menjaga agar selalu memenuhi akad dan janji serta kesepakatan-kesepakatan di anatara dua belah pihak (pembeli dan penjual).

 Allah Jalla Jalaaluhu berfirman,

يأيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود

Artinya,“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu.” (QS. Al-Ma’idah: 1)

[5] Bersikap ramah dan memberikan kemudahan di dalam proses jual beli.

 Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Allah akan belas kasih kepada seorang hamba yang ramah apabila menjual, ramah apabila membeli dan ramah apabila memberikan keputusan.” (HR. Al-Bukhari).

[6] Jangan mudah mengobral sumpah di dalam berjual beli. 

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hindarilah banyak bersumpah di dalam berjual-beli, karena sumpah itu dapat menghabiskan (barang) kemudian membatalkan (barakahnya).” (HR. Muslim)

[7] Menghindari riba, penimbunan barang dan segala perbuatan yang dapat merugikan orang banyak.

 Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah mengutuk (melaknat) pemakan riba, pemberinya, saksi dan penulisnya.” (HR. Ahmad, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

Dan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak akan menimbun barang kecuali orang yang salah.” (HR. Muslim)

[8] Membersihkan pasar dari segala barang yang haram diperjualbelikan.

[9] Menghindari promosi-promosi palsu yang bertujuan menarik perhatian pembeli dan mendorongnya untuk membeli,

 karena Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang najasy. (Muttafaq ‘alaih). Najasy adalah semacam promosi palsu.

[10] Menundukkan pandangan mata dan menghindar dari percampur–bauran serta berdesak-desakkan dengan lawan jenis.

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ الله خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ ۝ وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat’. Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,…’” (QS. An-Nur: 30-31).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tauhid Rubbubiyah

ADAB TERHADAP TETANGGA

Fiqih Qurban