Postingan

Apa Itu Syirik Ashghar ?

  Apa Itu Syirik Ashghar ? Syirik  Ashghar yaitu yang disebutkan dalam Al Qur'an dan As Sunnah sebagai  syirik  dan menunjukkan pelakunya tidak keluar dari agama. Syirik  Ashghar ini terdiri dari dua jenis: Jenis Pertama:  Syirik  dalam Lafadz seperti bersumpah dengan selain allah. Rasulullah bersabda: "Barang Siapa bersumpah atas nama selain Allah, maka ia telah kafir atau  syirik " Seperti Ucapan, "Kalau bukan karena Allah dan kamu.. " , "Selama Allah dan kamu berkahendak...." ini adalah  syirik  dalam lafadzh. Jenis Kedua:  Syirik  Khafiy (Samar) di dalam hati, ini banyak macamnya, yang paling nampak adalah Riya', yaitu menunjukan apa yang bisa dilihat dari amal perbuatan. ini ada dua jenis: 1. Riya' orang orang munafik yang keberadaan mereka ada dilapisan bawah dari neraka, yang memperlihatkan kepada manusia amal amal mereka tapi keyakinan hati mereka masih kufur. demikianlah yang disebut riya' kufur, akrena pelakunya tidak beriman kepa

Makna Beriman Kepada Allah Dan Makna Menjauhi Thaghut

Gambar
  Di artikel ini saya akan membahas tentang Rukun Iman pertama yaitu iman kepada alah dan makna pembukaan thaghut.  silahkan disimak…. Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibakan kepada seluruh hambaNya untuk kufur kepada Thaaghut dan wajib beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Telah dibahas pada kajian sebelumnya tentang ayat yang menjadi inti dari dakwah para Rasul. Yaitu: …وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّـهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ “Dan sungguhnya Kami telah mengutus setiap-tiap umat (untuk rasul): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”…”(QS An-Nahl [16]: 36) Perkara ini, yaitu kufur Thaghut dan  beriman kepada Allah sebagai  kewajiban yang dibebankan kepada setiap muslim dan muslimah. Tidak ada kebahagiaan, keselamatan dari neraka, dan tidak mungkin seseorang mendapat ridho dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali dengan mewujudkan pokok ini. Oleh karenanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala setelah ayat kursi menyebutkan: فَمَن يَكْفُرْ بِالط

Apa Itu Ijma ?

 I slam adalah agama yang terbangun di atas dasar ilmu. Ia mendidik pemeluknya untuk tidak berkeyakinan maupun beramal dalam urusan agama, melainkan dengan ilmu yang dapat dipertanggung jawabkan, memiliki pondasi dan dasar yang sah, dan dapat dipastikan melalui jalur wahyu. Argumen dan alasan beragama tersebut dikenal sebagai dalil. Dalil dalam islam dasarnya adalah wahyu Alquran dan Sunnah Rasulullah (sabda, perbuatan, dan pengakuannya) yang telah dikukuhkan oleh Alquran sebagai dasar agama yang sepadan dan seiring dengannya, dan sama sekali tak bertentangan. Di bawah itu terdapat dalil-dalil lain yang diakui oleh Alquran dan Sunnah. Sebagian besarnya diperselisihkan keabsahannya oleh para ulama, namun ada yang disepakati, yaitu ijma’. Apa Itu Ijma’? Ijma’ didefinisikan oleh para ulama dengan beragam ibarat. Namun, secara ringkasnya dapatlah dikatakan sebagai berikut: ”Kesepakatan seluruh ulama mujtahid pada satu masa setelah zaman Rasulullah atas sebuah perkara dalam agama.” Dan ijma

Fiqih Qurban

  Keutamaan Qurban Menyembelih qurban termasuk amal salih yang paling utama. Ibunda ‘Aisyah  radhiyallahu’anha  menceritakan bahwa Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda,  “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iedul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (qurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.”  (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dengan sanad sahih, lihat  Taudhihul Ahkam , IV/450) Hadis di atas didhaifkan oleh Syaikh Al Albani ( dhaif Ibn Majah , 671). Namun kegoncangan hadis di atas tidaklah menyebabkan hilangnya keutamaan berqurban. Banyak ulama menjelaskan bahwa menyembelih hewan qurban pada hari idul Adha lebih utama dari pada sedekah yang senilai atau harga hewan qurban atau bahkan sedekah yang lebih banyak dari pada nilai hewan qurban. Karena maksud terpenting dalam berqurban adalah mendekatkan diri kepada Allah. Disamping itu, menyembelih qurban lebih menampakkan syi’ar islam dan lebih sesuai dengan sunna